Konon dulu ketika semua impian masih terlihat di atas angkasa, beberapa malaikat turun tiap pagi, bersamaan dengan memudarnya pekat malam. Tiap-tiap dari mereka membawa cawan berisi jawaban doa-doa yang mereka dengar malam harinya. Mereka menyenandungkan nada-nada, yang serupa semilir angin yang di tiup rendah pada violin.
Jadi padukan lah kedua tangan mu, rendahkan lah serendah rendahnya, termasuk egomu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar