Project

The Angry Face

Sore ini kepala saya serasa penuh. 

Polemik sosial yang rasa-rasanya sengaja mengikuti alur elit politik atau alur elit masyarakat ( baca : selebritis ). Media memang berperan besar !. Kondisi ini rasanya saya seperti sedang melihat sekumpulan parade sirkus yang lucu. Tapi pada akhirnya ketika saya mengajak berdiskusi/berbicara tentang hal itu, malah mereka yang menertawai, saya jadi jengah, ini akhirnya siapa yang lucu ?. Saya heran, begitu banyak konspirasi di negara ini, sangat besar bahkan. Tapi kok rasanya cuma saya yang merasa begitu. 

Ini adalah salah satu artikel yang membuat saya menulis hari ini. Tentang gunung emas di negara ini yang telah di rampok puluhan tahun oleh orang-orang asing. 


isinya membahas tentang sebuah artikel yang di tulis oleh Lisa Pease, pada sebuah majalah. Ini artikelnya dalam bahasa inggris, 



Artikel di atas hanya salah satu contoh sebuah berita yang mampu memprovokasi saya. Masih banyak lagi artikel-artikel hal yang senada, tentang konspirasi, illuminati, the book that we can not read, tentang bagaimana dan mengapa, tentang kebimbangan yang memang di jaga. Selebihnya ada banyak hal seperti itu, anda tinggal googling saja.


The Reason :  

Di belahan lain kepala ini, saya ada sampah-sampah anarki yang timbul ketika membaca artikel, tulisan , berita semacam/senada dengan hal yang di atas. Untuk itu saya membuat helloworld.project , selain untuk menyalurkan gairah dalam mendalami keindahan visual ( baca : illustrasi ), itu untuk menyalurkan kegundahan dalam ber-anarki. Tau kan? rasanya setelah membaca hal-hal tersebut vandalisme menjadi legal. Karena menurut saya musuh terbesar kehidupan sosial di lingkungan sekitar saya ini, adalah pola berpikir mereka. Entah bagaimana, saya merasa standart kebutuhan sehari-hari itu, sepertinya telah di kontrol, seperti telah di tentukan untuk mengkonsumsi apa, mendengar apa, melihat apa dan merasakan apa. Saya melihatnya : Negara merdeka dengan rakyat yang belum merdeka. Tendensi sosial membelenggu seperti jeratan yang tidak berakhir. Kebutuhan yang di manipulasi, sedangkan SDM belum memadai. Shock, saya melihat banyak orang berebut jadi manusia boneka. Dan itu satir.

Dalam Helloworld.project selain mempelajari gaya gambar, saya juga membuat sebuah karakter, yang saya beri nama Dante ( yang kata teman-teman lebih mirip Sponge Bob ; WTF ). Dante adalah sebuah karacter illustrasi yang di dasari oleh imajinasi tentang alam, bagaimana jika alam  itu adalah satu sosok, sebuah makhluk hidup. Tentunya kita tahu, jika alam di Indonesia ini telah tercabik-cabik di perkosa sana-sini. Ah man, kalo kita membaca sejarah peradaban, kita pasti tahu setiap peradaban maju itu mengorbankan alam di mana peradaban itu telah di bangun. Dan di negara ini, peradaban-nya aja masih belum maju, tapi alam-nya telah tercabik-cabik, dan kebanyakan bukan untuk kepentingan/keperluan bangsanya sendiri. Mungkin orang-orangnya buta, atau memilih tidak mau melihat, mendengar, merasa, atau mungkin ada sistem yang telah dengan sengaja memperalat orang-orang ini untuk begitu? kemudian banjir datang, gunung meletus, tanah longsor, asap berkepanjangan. ah, pemikiran ini membuat saya merasa skeptis. 


Ok, Kembali ke Dante. Hmm, dalam imajinasi saya Dante itu ya alam yang saya deskripsikan sebagai satu sosok. Dan akhirnya saya memilih membalas ' mereka ' dengan melegalkan vandalisme, dan koridor yang cukup keren untuk itu semua adalah ' Street Art '. Yap ! itu cukup keren, jadi saya bisa membebaskan sampah-sampah anarki di dalam kepala saya, tapi dengan cara yang benar-benar cool. Hey, mengapa tidak !!. Untuk itu saya membuat icon Dante : Angry Face. icon tersebut saya sosialisasikan dengan teknik wheate paste. Itu terinspirasi dari salah satu street art bernama Obey Giant / Shepard Fairey. Menggunakan kertas/poster kemudian di tempel di spot-spot yang pas. Memang bentuk icon hanya guratan-guratan seperti sebuah lambang Desepticon, atau lebih mirip-mirip wajah hantu/sang mbaurekso. Loh, bukanya nenek moyang kita percaya bahwa alam memang di wujudkan dengan bentuk seperti itu. Intinya memang saya sengaja tidak memberi teks, atau bentuk visual yang lebih jelas tentang perlawanan . Hanya bentuk pattern visual dengan nama Angry Face ( sampai saat tulisan ini saya tulis ). Karena memang menurut saya itu tidak efisien, yang ingin saya komunikasikan, yang ingin saya lawan adalah sebuah sistem, bagaimana merubah pola pikir adalah dengan membuat mereka berpikir.  

Tidak ada menggurui, yang ada adalah bagaimana caranya mengajak untuk melihat dari sudut di mana saya melihat. Egois ? well, memang itu adalah project ego sentris saya. Anda tidak mau ? ya sudah, ini toh bagian dimana saya membuang sampah-sampah anarki di kepala saya. Lagipula ' street art ' is a cool things to do. 



Kemudian muncul beberapa hal yang mulai mengganjal di kepala saya. Kalo mau berbicara tentang alam, kenapa kok pakai media kertas ? bukannya kertas asalnya dari kayu, berarti penebangan pohon ? atau apakah dengan menggeluti dunia street art, kemudian bisa jadi artist, dan mendapatkan pemasukan dari itu ?. oh maiiigood .. bagaimana saya harus menjawabnya ?


Tidak ada komentar:

Posting Komentar