Rintik hujan yang main hujan-hujanan, riak air yang menjelma menjadi gelombang.
" Yap !, i'am introvert ! "
Saya memahami bahwa saya seorang introvert. Sebelum nya sempat menolak fakta bahwa saya adalah seorang introvert, dengan beranggapan bahwa keceriaan masa lalu seharusnya menjadikan saya seorang extrovert. Juga gemilau seorang extrovert yang menyilaukan, membanggakan, dan tampaknya pantas untuk sombong. Ya, saya pernah mengira saya seorang ' extrovert ', tapi nyatanya saya seorang ' introvert '.
Beberapa pengalaman akhirnya membuat saya bisa menerima, berada dalam sebuah keramaian yang penuh dengan orang-orang ceria, senang, senyum sana, senyum sini. Tapi yang tampak bagi saya hanya sebuah babak sandiwara seperti film-film sinetron di televisi, dan saya tidak suka lihat sinetron. Beberapa artikel yang saya baca membuat saya merasa tenang, karena TIDAK ADA SALAHNYA MENJADI SEORANG INTROVERT !.
Pada akhirnya saya menyerah dengan ketiknyamanan membohongi diri sendiri, merasa bahwa saya seorang extrovert yang popular. Berikut ini beberapa cuplikan tentang orang-orang introvert, bukan untuk sebuah keunggulan, tapi untuk sebuah kenyamanan bagi diri saya sendiri, juga untuk introvert-introvert lainya. Biarkan lah mereka tertawa, yang penting kita tidak menertawai diri sendiri karena tidak menjadi diri kita sendiri, originalitas bukanlah sebuah keunggulan, atau pun keinginan untuk menjadi beda. Originalitas adalah kepedulian dan tanggung jawab kita terhadap hidup kita dan untuk apa kita hidup.
Definisi Introvert
“Introvert adalah orang yang berorientasi ke ‘dalam’ diri mereka sendiri (inward thinking). Mereka tertarik pada dunia ide, pemikiran, dan konsep sehingga orang-orang introvert sangat menyukai suasana tenang untuk menyendiri untuk berpikir ataupun beraktivitas. Sumber energi mental mereka berasal dari proses ‘menyendiri’ ini sehingga bagi orang yang tidak mengerti, orang introvert terkadang disalah artikan sebagai pribadi yang anti sosial dan tertutup. Ketika orang introvert bersosialisasi dengan banyak orang, maka ‘stock’ energi mental mereka perlahan-lahan akan berkurang dan ketika itu terjadi, maka mereka akan ‘mengisi ulang’ dirinya dengan menyendiri. Banyak pemikir, seniman atau orang—orang hebat yang merupakan orang introvert. Nama-nama seperti Albert Einstein, Abraham Lincoln, Steven Spielberg, sampai businessman sekelas Bill Gates adalah contoh notable orang-orang introvert yang sukses dalam pekerjaan mereka.
Pada dasarnya, orang introvert juga suka bersosialisasi, namun mereka sudah merasa nyaman jika memiliki 1 atau 2 orang teman dekat karena bagi mereka yang terpenting bukanlah kuantitas teman yang mereka miliki tetapi lebih kepada kualitas atau ‘kedalaman’ hubungan yang mereka bangun. Beda halnya dengan orang ekstrovert, mereka sangat senang bertemu dengan orang-orang baru dan membuat teman sebanyak mungkin karena justru hal inilah yang membuat mereka nyaman.
Dalam dunia kerja, orang introvert lebih cenderung bekerja
secara sendiri atau dalam kelompok kecil yang tenang karena bagi mereka
cara kerja seperti itu terasa kondusif. Adapun orang ekstrovert, mereka
senang bekerja di posisi dimana mereka bisa berinteraksi dengan banyak
orang. Tempatkan mereka di lingkungan sepi dan mereka akan merasa
pekerjaan itu sangat tidak menyenangkan.“
( index : http://ximple.wordpress.com/2013/09/01/10-mitos-tentang-orang-introvert/ )
Introvert dan Extrovert
Orang yang pertama kali merumuskan tipe kepribadian manusia dengan istilah extrovert dan introvert adalah Carl Gustav Jung (1875-1961). Jung berpendapat bahwa extrovert merupakan kecenderungan yang mengarahkan kepribadian lebih banyak keluar daripada ke dalam diri sendiri. Sedangkan Introvert merupakan suatu orientasi kedalam diri sendiri yang dipengaruhi aksi dan reaksi dunia pribadinya, pemikiran, intuisi, emosi, dan perasaan-perasaan lainnya.
Jung percaya bahwa perbedaan tipe kepribadian manusia dimulai sejak kecil. Jung mengatakan bahwa “tanda awal dari perilaku ekstrovert seorang anak adalah kecepatannya dalam beradaptasi dengan lingkungan dan perhatian yang luar biasa, yang diperankan pada objek-objek, khususnya pada efek yang diperoleh dari objek-objek itu. Ketakutannya pada objek-objek sangat kecil. Ia hidup dan berpindah antara objek-objek itu dengan penuh percaya diri. Karena itu ia bebas bermain dengan mereka dan belajar dari mereka. Ia sangat berani. Kadang ia mengarah pada sikap ekstrem sampai pada tahap risiko. Segala sesuatu yang tidak diketahuinya selalu memikat perhatiannya.
Seorang introvert adalah orang yang cenderung menarik diri dari kontak sosial. Minat dan perhatiannya lebih terfokus pada pikiran dan pengalamannya sendiri. Seorang introvert cenderung merasa mampu dalam upaya mencukupi dirinya sendiri.
Jung menguraikan perilaku introvert sebagai orang pendiam, menjauhkan diri dari kejadian-kejadian luar, tidak mau terlibat dengan dunia objektif, tidak senang berada di tengah orang banyak, merasa kesepian dan kehilangan di tengah orang banyak. Ia melakukan sesuatu menurut caranya sendiri, menutup diri terhadap pengaruh dunia luar. Ia orang yang tidak mudah percaya, kadang menderita perasaan rendah diri, karena itu ia gampang cemburu dan iri hati. Ia mengahadapi dunia luar dengan suatu system pertahanan diri yang sistematis dan teliti, tamak sebagai ilmuan, cermat, berhati-hati, menurut kata hati, sopan santun, dan penuh curiga. Dunianya adalah suatu pelabuhan yang aman. Tempat tinggalnya (rumah) adalah yang teraman. Teman pribadinya yang terbaik. Karena itu tidak mengherankan orang-orang introvert sering tampak sebagai orang yang cinta diri tinggi, egois, bahkan menderita patologis. Salah satu tanda introvert pada diri seorang anak adalah reflektif, bijaksana, tenggang rasa, pemalu, bahkan takut pada objek baru. Sedangkan ciri introvert pada orang dewasa adalah kecenderungan menilai rendah hal-hal atau orang lain.
Introvert itu Negatif?
Seperti yang dikatakan Jung bahwa seorang introvert adalah orang yang cenderung menarik diri dari kontak sosial. Sehingga banyak dari orang awam mengatakan bahwa pribadi introvert yang dikenal mereka sebagai pribadi tertutup tersebut merupakan pribadi yang negatif, pribadi yang sulit dan rumit bagi si pemilik pribadi tersebut maupun bagi orang-orang di sekitarnya. Misalnya, banyak dari orang tua yang memiliki anak berkepribadian introvert ini merasa kesal dengan pribadi anaknya yang tertutup, bahkan dengan ketidakmengertian mereka bagaimana menyikapi anak tersebut, mereka seringkali menyalahkan dan mendorong paksa anak tersebut untuk berikap layaknya anak-anak ekstrovert lainnya yang mereka anggap merupakan pribadi ideal yang seharusnya ada pada diri anak itu. Tak sedikit juga dari mereka yang berasumsi bahwa anak introvert memiliki ketidaknormalan dalam bersikap dan bertingkahlaku. Jika anak tersebut berlarut-larut mendapat dorongan paksa dari kedua orang tuanya, untuk bertindak sebagaimana anak-anak extrovert, dan bila ditambah dengan asupan perkataan negatif yang diberikan kedua orang tuanya/ lingkungan sekitarnya justru akan membuat perasaan tertekan dan mengganggu psikologis anak. Dalam kondisi kurang normal ia menjadi orang yang pesimis dan cemas, karena dunia dan manusia sekitarnya siap menghancurkannya.
Orang yang pertama kali merumuskan tipe kepribadian manusia dengan istilah extrovert dan introvert adalah Carl Gustav Jung (1875-1961). Jung berpendapat bahwa extrovert merupakan kecenderungan yang mengarahkan kepribadian lebih banyak keluar daripada ke dalam diri sendiri. Sedangkan Introvert merupakan suatu orientasi kedalam diri sendiri yang dipengaruhi aksi dan reaksi dunia pribadinya, pemikiran, intuisi, emosi, dan perasaan-perasaan lainnya.
Jung percaya bahwa perbedaan tipe kepribadian manusia dimulai sejak kecil. Jung mengatakan bahwa “tanda awal dari perilaku ekstrovert seorang anak adalah kecepatannya dalam beradaptasi dengan lingkungan dan perhatian yang luar biasa, yang diperankan pada objek-objek, khususnya pada efek yang diperoleh dari objek-objek itu. Ketakutannya pada objek-objek sangat kecil. Ia hidup dan berpindah antara objek-objek itu dengan penuh percaya diri. Karena itu ia bebas bermain dengan mereka dan belajar dari mereka. Ia sangat berani. Kadang ia mengarah pada sikap ekstrem sampai pada tahap risiko. Segala sesuatu yang tidak diketahuinya selalu memikat perhatiannya.
Seorang introvert adalah orang yang cenderung menarik diri dari kontak sosial. Minat dan perhatiannya lebih terfokus pada pikiran dan pengalamannya sendiri. Seorang introvert cenderung merasa mampu dalam upaya mencukupi dirinya sendiri.
Jung menguraikan perilaku introvert sebagai orang pendiam, menjauhkan diri dari kejadian-kejadian luar, tidak mau terlibat dengan dunia objektif, tidak senang berada di tengah orang banyak, merasa kesepian dan kehilangan di tengah orang banyak. Ia melakukan sesuatu menurut caranya sendiri, menutup diri terhadap pengaruh dunia luar. Ia orang yang tidak mudah percaya, kadang menderita perasaan rendah diri, karena itu ia gampang cemburu dan iri hati. Ia mengahadapi dunia luar dengan suatu system pertahanan diri yang sistematis dan teliti, tamak sebagai ilmuan, cermat, berhati-hati, menurut kata hati, sopan santun, dan penuh curiga. Dunianya adalah suatu pelabuhan yang aman. Tempat tinggalnya (rumah) adalah yang teraman. Teman pribadinya yang terbaik. Karena itu tidak mengherankan orang-orang introvert sering tampak sebagai orang yang cinta diri tinggi, egois, bahkan menderita patologis. Salah satu tanda introvert pada diri seorang anak adalah reflektif, bijaksana, tenggang rasa, pemalu, bahkan takut pada objek baru. Sedangkan ciri introvert pada orang dewasa adalah kecenderungan menilai rendah hal-hal atau orang lain.
Introvert itu Negatif?
Seperti yang dikatakan Jung bahwa seorang introvert adalah orang yang cenderung menarik diri dari kontak sosial. Sehingga banyak dari orang awam mengatakan bahwa pribadi introvert yang dikenal mereka sebagai pribadi tertutup tersebut merupakan pribadi yang negatif, pribadi yang sulit dan rumit bagi si pemilik pribadi tersebut maupun bagi orang-orang di sekitarnya. Misalnya, banyak dari orang tua yang memiliki anak berkepribadian introvert ini merasa kesal dengan pribadi anaknya yang tertutup, bahkan dengan ketidakmengertian mereka bagaimana menyikapi anak tersebut, mereka seringkali menyalahkan dan mendorong paksa anak tersebut untuk berikap layaknya anak-anak ekstrovert lainnya yang mereka anggap merupakan pribadi ideal yang seharusnya ada pada diri anak itu. Tak sedikit juga dari mereka yang berasumsi bahwa anak introvert memiliki ketidaknormalan dalam bersikap dan bertingkahlaku. Jika anak tersebut berlarut-larut mendapat dorongan paksa dari kedua orang tuanya, untuk bertindak sebagaimana anak-anak extrovert, dan bila ditambah dengan asupan perkataan negatif yang diberikan kedua orang tuanya/ lingkungan sekitarnya justru akan membuat perasaan tertekan dan mengganggu psikologis anak. Dalam kondisi kurang normal ia menjadi orang yang pesimis dan cemas, karena dunia dan manusia sekitarnya siap menghancurkannya.
( index : http://learning-forbetterlife.blogspot.com/2012/12/introvert-negatif-introvert-cerdas.html )
Orang-orang yang Memiliki Kepribadian Introvert
Mahatma Gandhi
Mahatma Gandhi adalah pemimpin nasionalisme India yang menghasilkan
kemerdekaan India serta merupakan inspirasi dari pergerakaan hak dan
kebebasan sipil di seluruh dunia. Gandhi sendiri adalah bukti positif
yang benar-benar menunjukkan bahwa Anda tidak perlu menjadi seorang
ekstrovert dalam memimpin orang-orang.
Seseorang dapat menjadi pemimpin yang efektif dalam sebuah cara yang
introvert. Ia pernah mengatakan bahwa: "Dengan cara yang lembut, Anda
dapat menggoyahkan dunia."
J. K. Rowling
Si pembuat atau penulis film dan novel ternama Harry Potter, yang juga
telah menulis novel lain berjudul "The Cuckoo's Calling" sering disebut
sebagai introvert. Uniknya, orang-orang introvert justru mendapatkan
kreativitas mereka dari kesendirian mereka dibandingkan saat mereka
dalam grup. Rowling sendiri mengakui bahwa ide Harry Potter ia dapatkan
saat ia sedang jalan-jalan sendiri pada sebuah kereta yang tertunda dari
Machester menuju London.
Ia menceritakan bahwa dirinya memang telah menulis sejak berumur 6
tahun, tapi ide Harry Potter itu merupakan ide yang tidak seperit
lainnya. Pada saat ia mendapatkan ide tersebut, ia tidak punya pen untuk
menulis dan ia juga terlalu malu untuk meminjamnya dari orang lain.
Tapi hal ini justru menjadi keuntungan baginya, ia kemudian duduk dan
memikirkan ide itu selama berjam-jam sembari menunggu kereta. Ide itu
kemudian berubah menjadi sebuah novel ternama dunia.
Abraham Lincoln
Pada awal sejarah perkembangan suatu negara, seseorang yang introvert
lebih mudah dan lebih sering dihormati, hal ini terlihat dari presiden
ke-16 Amerika yaitu Abraham Lincoln. Pada awal perkembangan negara
Amerika, sangatlah dikenal yang namanya "Kebudayaan dari sebuah
Karakter," yakni sebuah kebudayaan yang sangat menghargai tindakan baik
khususnya jika tindakan tersebut dilakukan secara diam-diam.
Jadi dengan tetap menjadi seorang introvert namun memiliki kehormatan
dan kepribadian yang baik, seseorang dapat sangat dihormati. Inilah yang
dilakukan Abraham Lincoln. Abraham Lincoln dideskripsikan sebagai
seorang presiden yang dapat "memerintah tanpa adanya superioritas."
Memang itu semua terlihat di awal sejarah manusia, namun hal itu bukan
berhati kebudayaan seperti ini telah hilang hanya saja berkurang.
Albert Einstein
Ahli teori fisika yang penemuan-penemuannya merupakan dasar dari ilmu
pengetahuan modern sekarang ini menunjukkan bagaimana seseorang yang
benar-benar introvert dapat dikenal dunia dan mencantumkan namanya di
sejarah manusia, itulah Albert Einstein. Albert Einstein adalah ahli
teori fisika asal Jerman yang sering sekali disebut sebagai seorang
introvert.
Seperti kebanyakan introvert lainnya, ia selalu melakukan pemikirannya
sendiri, hingga ia sendiri mengatakan: "Suasana sepi dan monoton dari
kehidupan yang tenang merupakan kunci dari pemikiran yang kreatif."
Kalimat ini adalah salah satu ucapan mutiara dari Albert Einstein.
( index : http://www.tahupedia.com/content/show/283/10-Orang-Sukses-yang-Memiliki-Kepribadian-Introvert )
ada lagi seorang introvert yang populer, yaitu Bill Gates, but, I prefer Steve Jobs than him.
Tak ada salahnya menjadi seorang introvert, Yap !, i'am introvert, laugh as hard as you can.